Hukum Menyambung: Ta’awudz, Bismillah dan Awal Surat.

Hukum Menyambung: Ta’awudz, Bismillah dan Awal Surat

Ada 4 hukumnya:
1. Qath’ul Jami’: Putus semua
2. Washal Jami’ : Sambung semua
3. Qath’ul awal, wa washal ats tsaani wats tsaalits: Memutus yang awal (ta’awudz), menyambungkan yang kedua (bismillah) dan ketiga (awal surat).
4. Washal awal wats tsaani, wa qath’ul akhir: Menyambung yang awal (ta’awudz) dengan yang kedua dan memutus yang ketiga (awal surat).

Yang perlu diperhatikan terutama untuk hukum ke 2 dan 3. Jika awal surat ada hamzah washal, maka ia disambung dengan akhir bismillah. Seperti contoh 1.b. jika bismillah disambung dengan awal surat, maka tidak boleh dibaca bismillaahirrohmaanir rohiimi alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin…, tetapi bismillaahirrohmaanir rohiimilhamdulillaahi robbil ‘aalamiin….

Selain itu, perlu diperhatikan jika diwashal, maka hukum mad ‘arid li sukun dan mad layn tidak berlaku dan harakat akhir ta’awudz dan basmalah tetap dibaca. Jika waqof kita bisa membaca akhir bacaan yang mengandung mad ‘arid li sukun dan mad layn dengan panjang 2, 4, atau 6 harakat.

 

1.a

1.b

~ by tiarrahman on May 5, 2017.

One Response to “Hukum Menyambung: Ta’awudz, Bismillah dan Awal Surat.”

  1. Syukron infonya..

Leave a comment