R28: Al Ardhu

Dalam ceramah malam ke 27, ustadz Aswan membahas tentang al ardhu. Al ardhu mempunyai tiga makna di dalam Quran dan juga sifatnya. Redaksi ayatnya saya tidak begitu menangkap hanya beberapa saja, terutama untuk pengertian yang pertama.

1. Al Ardhu yang berarti Bumi.
Bumi yang kita tempati. Di mana kita seharusnya menjadi khalifah di atasnya. Sebagaimana dalam tujuan penciptaan manusia pertama, Nabi Adam AS. Tapi yang terjadi, manusia cenderung berbuat kerusakan dan menumpahkan darah. Di dunia ini manusia bersusah payah dan sebagian bermusuhan. Sifat dunia ini sementara. Disebut juga hanya senda gurau, dengan saling membanggakan harta dan keturunan. Seberapa lama kah senda gurau? Sebentar, sekejap saja. Bersenda gurau 2 jam saja kita sudah bosan. Dan kesenangan atau pun kesedihan di dunia juga sekejap saja. Tapi amalan kita yang sekejap, bisa menentukan kebahagiaan atau kesengsaraan permanen. Maka yang sekejap ini, seharusnya menjadi tempat menanam kebaikan.

2. Al Ardhu yang berarti Padang Masyar.
Nah ini yang redaksinya saya lupa. Yang jelas, setelah hancurnya bumi, akan ada bumi yang lain. Kadar satu harinya sama dengan 50 ribu tahun. Kondisi kita saat dibangkitkan tanpa selembar benang, tapi masing-masing sibuk dengan urusan sendiri. Kawan, urusan saat itu sungguh membuat jerih. Di sini akan dibagikan dan perlihatkan catatan amal. Yang menerima dari depan dan dengan tangan kanannya, sungguh ia telah beruntung. Yang menerima dengan tangan kiri dan arah belakang sungguh ia celaka. Mereka berharap tidak usahlah kitab itu dibagi.

3. Al Ardhu yang berarti Jannah.
Setelah melewati fase kedua, maka yang menerima kitab dengan tangan tangan, akan masuk syurga, yang dalam redaksi di Quran juga disebut arti. Di sini kesenangan abadi akan dirasakan. Yang tak pernah terbayang mata, yang tak pernah terdengar telinga dan yang terpenah terbetik dalam hati.

Kawan. Ardhu yang pertama sedang kita jalani. Ardhu yang kedua pasti kita merasakan. Ardhu yang ketiga itu yang harus kita upayakan, agar Allah ridho memasukkan kita ke dalamnya. Semoga kita bisa bertemu di sana, kawan.

Salam,
T-man

~ by tiarrahman on July 15, 2015.

Leave a comment