Masih Adakah?

Akirnya setelah sekian bulan kuliah tahassus bahasa arab di LPT Salman (Rawa Lumbu, Bekasi), aku mulai hafal nama-nama teman peserta tahassus. Susahnya menghafal karena cuma ketemu hari sabtu, dan orangnya silih berganti.  Ada yang minggu ini masuk, minggu depannya enggak atau sebaliknya. Seleksi alami menyisakan sekitar 13 orang dari sekitar 25 orang ketika awalnya.

 

Mulai akrab deh. Ternyata, ada sebagian kawan-kawan ini yang betul-betul bergiat mencari ilmu di tengah keterbatasan waktu dan ekonomi.

–          Ada yang belum mendapat kerja. Setelah PHK masal, kerjaannya masih serabutan. Bahkan kawan ini juga ikut tahsinul quran yang sama denganku di LTQ Dewan Dakwah.

–          Ada yang bekerja sebagai office boy dan tinggal di ancol. Untuk ini dia minta kekhususan kepada atasannya, hari jumat dan sabtu agar dimasukkan shift malam.

–          Ada yang berbisnis mengantar gallon aqua. Bahkan beliau akhirnya memutuskan 3 customer, sebab harus mengirim gallon setiap sabtu pagi, yang mana kuliah tahassus ini hari sabtu pagi. Customernya tidak mau gallonnya diantar malam. Padahal 3 customer ini customer yang lumayan baginya.

–          Ada yang menjadi penjual ketupat padang keliling. Beliau berjualan setiap hari pada pagi dan sore hari. Khusus hari sabtu dia off dari tugasnya demi belajar bahasa Arab.

 

Nah sabtu kemarin, aku main ke rumahnya. Dan disuguhkan ketupat padangnya. Alhamdulillah, mak nyuss. Sungguh aku terharu dengan semangatnya. Baik dalam mencari rizki, mencari ilmu juga untuk pendidikan anaknya.

 

Padahal banyak di antara kita, yang rizkinya lebih luang dan kesempatan juga lebih lapang, tapi semangat mencari ilmunya kalah dengan mereka yang lebih terbatas. Masalahnya sebenarnya tinggal kemauan: masih adakah?

~ by tiarrahman on February 25, 2013.